Marc Marquez, pembalap dari tim Gresini Racing, mengalami insiden mengerikan saat motornya terbakar di Sirkuit Mandalika pada Pertamina Grand Prix Indonesia. Marquez mengungkapkan kekecewaannya atas penanganan marshal yang dinilai kurang sigap dalam menangani kebakaran tersebut. Hal ini diungkapkan oleh jurnalis Simon Patterson melalui sebuah cuitan di media sosial Twitter.
Dalam cuitan tersebut, Patterson menjelaskan bahwa Marquez sangat tidak senang dengan ketidaksiapan marshal yang tidak memiliki alat pemadam kebakaran yang sesuai. Akibatnya, api tidak dapat segera dipadamkan, yang menyebabkan motor Marquez mengalami kerusakan cukup parah sebelum akhirnya api berhasil diatasi.
"Marc sangat tidak senang karena marshal tidak memiliki alat pemadam yang tepat. Dia mengatakan motornya mengalami kerusakan parah sebelum api berhasil dipadamkan," tulis Simon Patterson di akun Twitter-nya.
Kejadian tersebut menambah rasa frustrasi bagi Marquez, yang musim ini sudah menghadapi berbagai tantangan, termasuk adaptasi dengan tim barunya, Gresini Racing. Selain itu, insiden ini juga berpotensi memengaruhi performanya di balapan-balapan mendatang.
Terbakarnya motor Marquez menjadi sorotan yang menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan marshal dan fasilitas keamanan di Sirkuit Mandalika. Sebagai sirkuit tuan rumah ajang balapan internasional, seharusnya Mandalika memiliki standar keamanan yang tinggi, terutama dalam menangani situasi darurat seperti kebakaran di lintasan.
Hingga saat ini, pihak penyelenggara Sirkuit Mandalika belum memberikan konfirmasi atau tanggapan resmi terkait insiden kebakaran ini. Kesigapan para marshal dan kelengkapan fasilitas pemadam kebakaran sangat penting untuk memastikan keselamatan para pembalap serta mengurangi dampak kerugian yang lebih besar dalam balapan sekelas MotoGP.
Dengan kejadian ini, harapan akan perbaikan standar keselamatan semakin mengemuka. Marquez dan para pembalap lainnya tentu berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan, baik di Mandalika maupun di sirkuit-sirkuit lainnya.