Marc Marquez Menang di Phillip Island Setelah Insiden Tear-off: Sebuah Pelajaran untuk MotoGP


Phillip Island kembali menjadi saksi kehebatan Marc Marquez di lintasan MotoGP. Pembalap Spanyol itu berhasil memenangkan balapan di GP Australia, meskipun awal balapannya sempat terganggu oleh insiden tak terduga dengan tear-off visor helm. Marquez, yang delapan kali menjuarai dunia, memulai balapan dari posisi kedua, namun ia terpaksa turun hingga posisi ke-13 setelah mengalami start yang buruk.


Saat memulai balapan, Marquez mengalami wheelspin akibat masalah dengan tear-off, yaitu lapisan plastik pelindung kaca helmnya, yang tak sengaja terlindas oleh ban belakang Desmosedici GP23 miliknya. "Saat saya mengaktifkan 'holeshot device' depan, ada serangga besar di tengah visor dan pandangan saya jadi tidak jelas," ujar Marquez menjelaskan penyebab ia memutuskan untuk membuang tear-off tersebut.

Namun, rencananya untuk membuang tear-off tidak berjalan sesuai harapan. Alih-alih terbang ke arah dinding pit, tear-off tersebut justru jatuh dan terlindas oleh ban belakang motornya. "Saya pikir, ‘sial sekali, tidak mungkin seperti ini’. Namun ternyata itulah yang terjadi," kata Marquez sambil mengutip Motorsport.


Meski mengalami kemunduran di awal, Marquez dengan cepat bangkit. Dalam waktu singkat, ia menyalip sejumlah pembalap di depannya dan kembali ke posisi tiga besar. Di akhir balapan, Marquez berhasil mengalahkan Francesco Bagnaia dan Jorge Martin untuk meraih kemenangan yang gemilang.


Insiden tear-off ini mengingatkan kembali pada peristiwa serupa yang melibatkan Fabio Quartararo di Misano tahun 2020. Tear-off Quartararo kala itu tersangkut di air intake motor Jack Miller, menyebabkan diskusi di kalangan pembalap tentang bahaya membuang tear-off saat start balapan. Meski belum ada aturan tertulis yang melarangnya, para pembalap umumnya sepakat untuk menghindari pelepasan tear-off di grid demi keselamatan bersama.

Namun, Marquez merasa ia tidak punya pilihan lain di Phillip Island. "Australia punya serangga yang sangat besar! Saya tidak punya pilihan," jelasnya, menyadari situasi tak terduga yang ia hadapi di lintasan.

Popular Posts

Pecco Bagnaia Tegaskan Komitmen untuk Balapan Bersih di Final MotoGP

Dari Rekan Setim di Moto3 ke Rival di MotoGP: Pecco Bagnaia dan Jorge Martin

Jorge Martín: Dari Red Bull Rookies Cup ke Juara Dunia MotoGP 2024