KTM Kesulitan di GP Thailand, Carlo Pernat Sarankan Dengarkan Enea Bastianini

MotoGP Thailand di Chang International Circuit menjadi ajang yang sulit bagi KTM. Dibandingkan tahun lalu, mereka tampak semakin tertinggal dari Ducati, dengan Brad Binder hanya mampu finis di posisi ke-8 sebagai pembalap terbaik tim Austria tersebut.

KTM Hadapi Masalah Teknis dan Keuangan 

Dalam wawancaranya dengan GPOne.com, Carlo Pernat mengungkapkan bahwa KTM memiliki beberapa kendala besar yang mempengaruhi performa mereka di lintasan. Selain masalah keuangan dalam pengembangan motor, ia juga menyoroti karakteristik motor KTM yang dianggap sulit dikendarai.

"KTM memiliki masalah, selain masalah keuangan, dalam pengembangan motor. Mereka kekurangan sumber daya, dan motor itu sulit dikendarai dengan rangka yang sangat kaku," ujar Pernat.

Motor dengan karakteristik seperti ini menuntut gaya balap yang agresif, seperti yang terlihat pada Pedro Acosta. Namun, pendekatan ini memiliki risiko tinggi, mulai dari potensi crash hingga keausan ban yang lebih cepat di tengah balapan.

Enea Bastianini Bisa Jadi Referensi KTM? 

Pernat menyarankan agar KTM memperhatikan gaya balap dan pendekatan Enea Bastianini. Pembalap Ducati tersebut tampil luar biasa di GP Thailand dengan bangkit dari posisi ke-18 dan finis di urutan ke-9.

"Jika KTM mendengarkan Bastianini, yang berhasil bangkit dari posisi ke-18 hingga finish di urutan ke-9, ada peluang untuk memperbaiki situasi," lanjut Pernat.

Menurutnya, KTM perlu mengadaptasi strategi yang lebih efisien dalam manajemen motor dan ban agar lebih kompetitif di lintasan. Dengan kondisi saat ini, performa KTM masih jauh dari optimal, dan evaluasi lebih lanjut diperlukan agar mereka bisa bersaing dengan tim-tim teratas di MotoGP.


Popular Posts

Mandalika Bersiap Penuhi Homologasi FIA untuk GT World Challenge Asia 2025 

Pecco Bagnaia Tegaskan Komitmen untuk Balapan Bersih di Final MotoGP

Keputusan Mengejutkan: Leclerc, Hamilton, dan Gasly Didiskualifikasi dari Grand Prix Cina!